Tiup Lentera Part 2

Part 1
ADEGAN III
(Ibu duduk termenung, kemudian lelaki masuk dan membuka tudung makanan di meja)
Lelaki : "Kosong? Tidak masak Bu?" (melihat Ibu)
Ibu : (Kaget) " Ha? Apa?"
Lelaki : "Ibu kenapa?"
Ibu : "Ayahmu, sudah tidak pernah kirim uang lagi selama 6 bulan ini."
Lelaki : (Bingung,kaget) "Mulai sekarang, Ibu tidak perlu memakai perhiasan emas dan permata. Kita sudah tidak membutuhkannya lagi. Jual semua Bu."
Ibu : "Ibu sudah menjualnya, bahkan tv, meja, lemari, juga sertifikat rumah ini sudah Ibu gadaikan. Ibu gunakan untuk makan, bayar sekolahmu, bayar buku-bukumu, dan kesenangan-kesenanganmu."
Lelaki : "Keparat lelaki itu"
Ibu : "Kamu adalah anaknya."
Lelaki : "Aaarrrgghh...."

(kemudian perempuan sang kekasih lelaki masuk menghampiri lelaki)

Perempuan : "Aku ingin bicara."
Lelaki : "Tentang apa?"
Perempuan : "Kita." (mengelus perutnya) "Disini ada anakmu 3 bulan."
Lelaki : (Kaget) "Apa? Goblok! Apa yang sudah aku lakukan? Aaarrrggghhh.........!"

(Lighting mati)

ADEGAN IV
(Lighting menyinari ibu di sudut panggung perlahan. Ibu termenung, sesekali terlihat menangis. Di sudut panggung yang lain, ayah dan perempuan si istri muda terlihat sedang bercanda. Di tengah panggung lelaki gelisah dan perempuannnya menatap dengan tajam, marah, dan bimbang)

Ibu : (Melihat lelaki) "Ayahmu........"
Ayah : (Melihat lelaki) "Pergi!!!"
Perempuan : (Melihat lelaki) "Anakmu....."

(Dialog di ulang-ulang hingga lelaki di puncak kegelisahannya)

Lelaki : "Aaarrghh.... Diam.... Inikah kehidupan kita? Kemiskinana yang membawa kita dalam kelam? Semua harta terjual demi makan dan sekolah? Parahnya, harta juga hilang demi kesenangan-kesenangan. Kemiskinan juga tidak bisa berikan aku kondom. Inikah derita jadi miskin? bukankah miskin dan kaya adalah pilihan? Bisakah aku memilih sekali lagi?"

Epilog : "Celoteh protes atas nasib,
bukan pertama dan sekali,
Tuhan telah mendengarnya,
sejak mereka diciptakan,
lupakah mereka atas larangan-Nya?,
banyakkah kesenangan yang mereka lewati?,
mereka hanya seonggok daging berbalut kulit,
lahirkan masalah mereka sendiri,
menutup pintu yang terbuka,
membuka hitam di luar cahaya,
manusia sengsara,
bukan karena miskin atau kaya,
itulah pilihan mereka."

#SELESAI#

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda tinggalkan komentar Anda di sini, saya akan secepatnya menanggapi komentar Anda. Terima kasih.