Perasaan Gila

Berjalan gagah,
layak tak punya salah,
menghempas,
menerjang, membuang,
terus diam.

Diantara tirani,
buta tak mendengar,
meski terlanjur,
tak perlu jujur,
diam itu emas.

Diam itu nyawa.

Arungi sepanjang mungkin,
kelembutan amunisi,
desing memeka,
tak surut nyali kecil.

Hanya diam.

Bukan ketakutan akan akhir,
tapi hidup sedikit lama,
adalah alasan tepat.

Diam.

Kemmudian saat semua terlelap,
kejutkan,
dengan jerit kesakitan,
teriak "kenapa?
malam begitu hening?".

Inilah saat-saat untuk menjadi gila.

Paciran,061009

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda tinggalkan komentar Anda di sini, saya akan secepatnya menanggapi komentar Anda. Terima kasih.